Saturday, October 5, 2013

Ringkasan Materi dan Contoh Soal Sosiologi SMA tahun 2013
Oleh H4NDIK4.BLOGSPOT.COM

Ringkasan Materi Dan Contoh Soal
Standar Kompetensi Lulusan 1

1. Interaksi Sosial
a. Proses Interaksi Sosial
      Interaksi sosial adalah hubungan dan pengaruh timbal balik antara individu dengan kelompok individu, individu dengan kelompok, dan kelompok engan kelompok. Suatu hubungan sosial dikatakan interaksi sosial jika terdapat dua syarat yang harus terpenuhi, yaitu kontak sosial dan komunikasi.
      Terjadinya interaksi sosial bermula dari individu melakukan tindakan sosial terhadap orang lain. Tindakan sosial merupakan perbuatan – perbuatan yang ditunjukkan atau dipengaruhi orang lain untuk maksud serta tujuan tertentu. Semua tindakan sosial melahirkan aksi dari seorang individu dan menimbulkan reaksi dari individu lain. Karena adanya sifat pengaruh memengaruhi satu sama lain, maka tindakan ini menyebabkan hubungan sosial. Jika hubungan sosial tersebut berlangsung secara timbal balik maka akan menyebakan terjadinya interaksi sosial.
b. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Proses interaksi sosial terjadi apabila terpenuhi dua sysrat, yaitu:
1) Kontak sosial, yaitu hubungan sosial antara individu satu dengan individu lain yang bersifat langsung, seperti dengan sentuhan, percakapan maupun tatap muka.
2) Komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari seorang kepada orang lain yang dilakukan secara langsung maupun dengan alat bantu agar orang lain memberikan tanggapan atau tindakan tertentu.
c. Bentuk – Bentuk Intaraksi Sosial
      Interaksi sosial dibedakan menjadi dua bentuk yaitu yang mengarah pada penyatuan (asosiatif) dan yang mengarah pada pemisahan (disosiatif).
1) Asosiatif
a) Kerja sama (cooperation)
Kerjasama terbukti karena orang – orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan – kepentingan yang sama dan kemudian sepakat untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama. Sehubungan dengan pelaksanaannya, terdapat empat bentuk kerja sama, yaitu:
(1) Bargaining ( tawar – menawar ) yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.
(2) Cooptation ( kooptasi ) yaitu proses penerimaan unsur – unsur baru oleh pemimpin atau organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya keguncangan dalam organisasi.
(3) Coalition, yaitu kombinasi antara dua organisasi atau lebih dengan tujuan yang sama.
(4) Joint - Venture ( usaha patungan ) yaitu kerjasama dalam pengusahaan dalam proyek – proyek tertentu.
b) Akomodasi ( Accomodation )
Akomodasi merupakan suatu proses penyesuaian antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok guna mengurangi, mencegah atau mengatasi ketegangan atau kekacauan. Proses akomodasi dibedakan menjadi beberapa bentuk anatara lain pemaksaan (coersion), kompromi (compromis ), penggunaan jasa perantara (mediation ), penggunaan jasa penengah (arbitrase), peradilan (adjudication), toleransi dan stalemate.
c) Asimilasi ( Asimilation )
Proses asimilasi penunjuk suatu proses yang ditandai adanya usaha mengurangi perbedaan yang terdapat di antara beberapa orang atau kelompok serta usaha menyamakan sikap, mental, dan tindakan demi tercapainya tujuan bersama.
2) Disosiatif
a) Persaingan (competition) yang ditandai dengan adanya perlombaan atau Persaingan untuk mengejar suatu nilai tertentu.
b) Pertikaian (conflict) yaitu proses interaksi sosial yang ditandai dengan cara menyingkirkan bahkan memusnahkan pihak yang lain.
d. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial
1) Sugesti
Proses sugesti diartikan sebagai suatu proses pemberian pandangan atau pengaruh oleh seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu sehingga pandangan atau pengaruh tersebut diikuti tanpa berpikir panjang.
2) Imitasi
Imitasi pada hakikatnya adalah proses belajar seseorang dengan cara meniru atau mengikuti perilaku orang lain. Melalui proses imitasi seseorang dapat mempelajari niai dan norma dalam masyarakat. Namun dapat pula menyimpang dari nilai norma yang berlaku.
3) Identifikasi
Proses identifikasi berawal dari rasa kekeguman seseorang kepada tokoh idolanya. Kekaguman tersebut mendorong seseorang untuk menjadikan dirinya sama atau identik dengan tokoh tersebut.
4) Simpati
Sekilas simpati tampak sama dengan identifikasi karena menuntun seseorang untuk memosisikan diri pada keadaan orang lain. Hanya saja, dalam simpati faktor perasaan memegang peranan utama.
5) Motifasi
Motifasi dalam suatu interaksi sosial merupakan dorongan yang mendasari seseorang untuk melakukan perbuatan berdasarkan pertimbangan rasionalistis. Motifasi dalam diri seseorang dapat muncul disebabkan faktor atau pengaruh dari orang lain sehingga individu melakukan kontak dengan orang lain.
6) Empati                                      
Dalam hal ini, rasa empati merupakan rasa haru ketika seseorang melihat orang lain mengalami sesuatu yang menarik perhatian. Empati merupakan kelanjutan rasa simpati yang berupa perbuatan nyata untuk mewujudkan rasa simpatinya.

Contoh Soal

1. Pada umumnya suatu interaksi sosial akan dapat terjadi apabila sudah memenuhi dua persyaratan utama yaitu ……
A. sugesti dan akomodasi D. kontak sosial dan imitasi
B. kontak sosial dan komunikasi E. sugesti dan imitasi   .
C. akomodasi dan akulturasi
2. Jika seseorang menjadikan dirinya sebagai orang lain atau menjadi sama dengan tokoh idolanya, maka proses diatas dinamakan …….
A. sugesti D. identifikasi
B. imitasi E. interaksi
C. simpati
3. Perhatikan proses interaksi sosial di bawah ini!
1) Persaingan diantara partai politik
2) Kerjasama dua negara yang bersahabat
3) Akomodasi berbagai kepentingan kelompok
4) Asimilasi unsur budaya masyarakat Nusantara
5) Konflik antar partai politik
Hal – hal diatas yang termasuk proses asosiatif adalah nomor …..
A. 1), 2), dan 3) D. 2), 3), dan 5)
B. 1), 2), dan 4) E. 3), 4), dan 5)
C. 2), 3), dan 4)
4. Seorang penderita penyakit jantung merasa sembuh setelah berkonsultasi dengan seorang dukun. Interaksi ini terjadi berdasarkan faktor ……..
A. empati D. imitasi
B. simpati E. sugesti
C. identifikasi
5. Suatu masyarakat yang anggotanya merasa saling tergantung, bekerjasama, dan terkoordinasi dalam suatu pola tertentu, berarti masyarakat tersebut hidup dalam masyarakat yang …….
A. disosiatif D. akomodatif
B. asosiatif E. asimilatif
C. kooperatif
6. Salah satu akibat pisitif konflik dalam sebuah interaksi sosial adalah ……..
A. adanya perbedaan kepribadian dan kepentingan
B. menerima keputusan sepihak
C. bertambah kuatnya rasa solidaritas antar sesama anggota
D. dilaksanakannya proses akomodasi
E. merdekanya salah satu pihak
7. Usaha patungan antara dua perusahaan besar untuk melaksanakan proyek tertentu dalam sosiologi disebut ………
A. bargaining
B. cooptation
C. coalition
D. joint – venture
E. competition
8. Perbuatan – perbuatan yang ditunjukkan atau dipengaruhi orang lain untuk maksud serta tujuan tertentu disebut …….
A. tindakan sosial D. akomodasi
B. interaksi sosial E. asimilasi
C. kontak sosial

2. Nilai dan Norma Sosial
a. Nilai Sosial
      Nilai dalam arti sosiologi merupakan sesuatu yang dianggap baik dan diharapkan oleh masyarakat. Nilai sosial dalam masyarakat bersumber pada tiga hal yaitu dari Tuhan, masyarakat dan individu.
1) Tolok Ukur Nilai Sosial
Tolok ukur nilai sosial ditentukan dari kegunaan nilai tersebut. Jika berguna dipertahankan, jika tidak akan terbuang seiring dengan berjalannya waktu.
2) Jenis – Jenis Nilai Sosial
Menurut Prof. Notonegoro, nilai sosial dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu :
a) Nilai material, merupakan nilai yang muncul karena materi yang terdapat dalam sebuah benda.
b) Nilai vital, merupakan nilai yang muncul karena daya kegunaannya.
c) Nilai kerohanian, bersifat abstrak yang berguna bagi rohani manusia. Nilai spiritual meliputi nilai kebenaran, nilai keindahan, nilai kebaikan, dan nilai religius.
Selain itu apabila dilihat dari nsegi orientasinya menurut Dyde Kluckhoon, manusia  yaitu :
a) nilai mengenai hakikat hidup
b) nilai mengenai hakikat karya
c) nilai mengenai hakikat hubungan manusia dengan sesama
d) nilai mengenai hubungan manusia dengan alam
e) nilai mengenai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu.
Berdasarkan fungsinya, nilai dapat dikelompokkan menjadi dua bentuk, yaitu integratif dan disintegratif.
a) Nilai integratif adalah nilai – nilai  yang akan memberikan tuntutan atau mengarahkan seseorang atau kelompok dalam usaha untuk mencapai cita – cita bersama.
b) Nilai disintegratif adalah nilai – nilai sosial yang berlaku hanya untuk sekelompok orang diwilayah tertentu. Jadi sifat nilai disintegratif adalah lokal dan sangat etnosentris.



b. Jenis – jenis Norma Sosial
Norma sosial merupakan petunjuk hidup bermasyarakat yang berisi larangan dan perintah untuk tercapainya suatu niai dalam masyarakat. Norma sosial terdiri atas beberapa jenis, yaitu :
1) Norma Cara ( usage )
Norma ini lebih menunjuk pada suatu perbuatan di dalam hubungan antar individu. Norma cara mempunyai daya ikat yang sangat lemah diantara norma – norma lainnya. Penyimpangan terhadap norma ini tidak mengakibatkan hukuman yang berat tetapi hanya sekedar ejekan, celaan, dan cemoohan.
2) Norma Kebiasaan ( folkwais )
Norma ini mempunyai kekuatan mengikat lebih tinggi dari pada norma cara. Terbentuknya norma kebiasaan berawal dari perbuatan yang di ulang – ulang dalam bentuk yang  sama hingga terbentuklah suatu kebiasaan. Pengulangan tindakan dalam hal ini membuktikan bahwa perbuatan itu dianggap baik.
3) Adat istiadat  (Custom)
Norma ini berasal dari aturan nenek moyang yang diwariskan secara turun-temurun. Oleh karenanya, norma adat istiadat merupakan tata kelakuan yang telah mendarah daging dan berakar kuat dalam masyarakat serta memiliki kekuatan yang mengikat. Pelanggaran terhadap norma akan dikenai sanksi yang keras baik langsung maupun tidak langsung.
4) Norma Tata Kelakuan (Mores)
Dalam masyarakat, norma ini digunakan sebagai alat pengawas tingkah laku yang diyakini sebagai norma pengatur. Jadi tata kelakuan merupakan alat agar para anggota masyarakat menyesuaikan perbuatan-perbuatannya dengan tata kelakuan tersebut. Pada umumnya tata kelakuan diwujudkan dalam kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh sebagian masyarakat.
5) Norma Agama
Norma Agama merupakan wahyu langsung dari Tuhan dan biasanya tertulis dalam kitab suci. Dalam norma ini tidak terdapat sanksi tegas bagi pelanggarnya. Hanya orang-orang beragama yang percaya bahwa bagi pelanggarnya akan mendapat hukuman di akhirat. Norma agama lebih menekankan pada kepatuhan masing-masing individu terhadap agamanya.
6) Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan merupakan suatu aturan yang berasal dari hati nurani individu mengenai apa yang baik dan apa yang buruk. Norma kesusilaan berkaitan erat dengan keyakinan seseorang terhadap agamanya. Bagi pelanggar norma ini biasanya mengalami pertentangan dalam dirinya sendiri.
7) Norma Adat
Norma adat merupakan kebiasaan-kebiasaan yang telah menyatu dengan tata kehidupan masyarakat serta mengandung nilai-nilai ritual yang diyakini.
8) Norma Kesopanan
Norma kesopanan merupakan aturan yang mengajarkan agar seseorang bersikap sopan terhadap orang lain sebagai anggota masyarakat.
9) Norma Hukum
Norma hukum merupakan aturan-aturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang dibuat oleh pemerintah. Norma hukum mengatur, melarang, serta memaksa orang untuk berperilaku sesuai dengan yang diterapkan oleh hukum dan undang-undang. Norma ini berfungsi untuk menertibkan kehidupan sosial.

c. Fungsi Nilai dan Norma
1) Sebagai Petunjuk Arah dalam Bersikap dan Bertindak
Hal ini berarti nilai dan norma telah melekat pada diri individu atau masyarakat sebagai suatu petunjuk perilaku yang diyakini kebenarannya.
2) Sebagai Pemandu dan Pengontrol bagi Sikap dan Tindakan Manusia
Melalui nilai dan norma, setiap individu dapat mengetahui mana yang benar dan mana yang salah. Dengan acuan ini pula sikap dan tindakan manusia dapat dikontrol, apakah sudah sesuai atau telah menyimpang dari nilai.
3) Sebagai Pendorong Sikap dan Tindakan Manusia
Nilai dan norma sosial dapat pula berfungsi sebagai alat pendorong (motivator) seseorang untuk bertingkah laku sesuai dengan nilai. Selain itu, mampu pula menuntun orang untuk bersikap baik. Hal ini disebabkan nilai sosial yang baik memunculkan harapan dalam diri seseorang.
4) Sebagai Benteng Perlindungan bagi Keberadaan Masyarakat
Adanya nilai dan norma dalam suatu tatanan pergaulan merupakan pelindung terhadap perilaku-perilaku yang menyimpang. Terutama bagi pihak-pihak yang lemah. Tanpa adanya nilai dan norma dalam masyarakat, terkadang kepentingan-kepentingan pihak lemah akan dirampas secara paksa oleh pihak-pihak yang kuat.
5) Sebagai Alat Pemersatu Anggota Masyarakat
Dengan adanya nilai dan norma yang sama dalam suatu masyarakat, maka antara satu anggota dengan anggota yang lain mempunyai hubungan yang erat. Hal ini berarti, semakin kuat pemahaman dan penghayatan nilai sosial oleh para anggotanya, semakin kuat pula ikatan dalam suatu kelompok.

d. Keteraturan dan Tertib Sosial
      Keteraturan sosial adalah suatu keadaan di mana hubungan-hubungan sosial berlangsung dengan selaras, serasi, dan harmonis menurut nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku. Artinya, setiap individu ataupun kolektif dapat memenuhi kebutuhan masing-masing tanpa adanya pihak yang dirugikan.
      Terciptanya keteraturan sosial memerlukan tiga persyaratan yang mendasar, yaitu adanya kesadaran warga masyarakat akan pentingnya menciptakan keteraturan, adanya norma sosial yang sesuai dengan kebutuhan serta peradaban manusia dan adanya aparat penegak hukum yang konsisten dalam menjalankan tugas fungsi dari kewenangannya. Bentuk konkret dari keteraturan sosial adalah adanya keselarasan yang diwujudkan dalam kerja sama antaranggota masyarakat. Apabila keteraturan dapat tercipta, maka masyarakat akan mampu mencapai tertib sosial.

Contoh Soal

1. Seorang ibu selalu bertanya kepada putrinya tentang keadaannya ketika di sekolah, di pondokan, dan pergaulannya dengan temanteman prianya. Hal ini berarti bahwa sang ibu sedang . . . .
A. mencemaskan pergaulan putrinya
B. memerhatikan anak kesayangannya secara berlebihan
C. melakukan tugasnya sebagai ibu rumah tangga yang baik

D. mengekang kebebasan sang anak semaksimal mungkin
E. melakukan kontrol perilaku sang anak agar sesuai dengan nilai sosial
2. Pada saat ulangan, siswa mengerjakan soal tanpa pengawasan. Kesempatan menyontek sangat luas, namun tidak ada satu siswa pun yang menyontek. Hal ini menunjukkan bahwa siswa-siswa tersebut menjunjung tinggi nilai
A. keindahan
B. moral
C. kerohanian
D. material
E. immaterial
3. Berikut ini merupakan contoh penanaman nilai melalui media massa yaitu . . . .
A. persaingan merebut medali emas antara dua negara
B. hubungan yang akrab antara dua saudara sepupu
C. sejak kecil mereka saling mengenal karena bertetangga
D. melalui pendidikan formal, mereka dilatih untuk berdisiplin
E. pejabat itu menunda penggusuran setelah ada gosip di surat kabar
4. Pada dasarnya, nilai keindahan (estetika) bersumber pada unsur . . . .
A. cipta
B. naluri
C. kehendak
D. rasa
E. kepercayaan
5. Apabila tata tertib yang ada di sekolah sesuai dan selaras dengan pandangan hidup masyarakat, berarti di sekolah tersebut telah tercipta . . . .
A. kerja sama antara sekolah dan masyarakat
B. pelaksanaan tata tertib yang benar
C. peraturan sekolah yang konsisten
D. keselarasan antara nilai dan norma
E. keseimbangan antara hak dan kewajiban
6. Dilihat dari sanksi yang diberikan kepada pelanggarnya, maka norma yang paling berat sanksinya adalah norma . . . .
A. agama
B. hukum
C. kesopanan
D. kebiasaan
E. kesusilaan
7. Dilarang meludah di sembarang tempat, merupakan contoh perwujudan dari norma ....
A. kebiasaan
B. agama
C. kesusilaan
D. hukum
E. kesopanan
8. Norma sosial merupakan aturan-aturan yang diberi sanksi dan berfungsi ....
A. memberi berbagai macam sanksi terhadap individu
B. memberi batasan berperilaku individu
C. mengembangkan kepribadian individu
D. menetapkan harkat sosial individu
E. memenuhi peran sosial individu
9. Contoh berikut yang menunjukkan adanya keterkaitan antara norma dan keteraturan sosial adalah . . . .
A. setiap orang bebas untuk melakukan apa saja yang diinginkan
B. pengendalian sosial secara ketat merupakan suatu keharusan
C. setiap orang dapat membentuk kaidahkaidah bermasyarakat
D. menciptakan keseimbangan antara kebebasan dan keteraturan
E. sesuai etika sebelum masuk rumah orang harus mengucapkan salam
10. Sebelum berangkat sekolah, Mira dan Yudi selalu berpamitan kepada kedua orang tuanya dengan cara mencium tangan mereka. Norma yang ditanamkan oleh kedua orang tua Mira dan Yudi termasuk dalam . . . .
A. mores
B. custom
C. folkways
D. usage
E. adat
11. Contoh gejala sosial yang menggambarkan adanya keterkaitan antara norma dengan keteraturan sosial adalah . . . .
A. praktik ajaran agama berjalan dengan baik dengan semangat kekeluargaan
B. larangan berhenti di jalan raya/tol, menciptakan kelancaran arus lalu lintas
C. kedisiplinan dalam belajar, memperkuat kepribadian suka bekerja tidak mengenal waktu
D. rajin belajar bersama dalam kelompok, meningkatkan prestasi belajar
E. semakin tinggi ilmu pengetahuannya, semakin luas pandangannya
12. Keteraturan sosial dapat terwujud dalam kehidupan masyarakat, bila setiap warga mematuhi peraturan yang berlaku. Komponen yang sangat diperlukan untuk memelihara keteraturan sosial adalah . . . .
A. peraturan
B. kontrol sosial
C. aparat yang bijaksana
D. kesepakatan bersama
E. kebersamaan dan keseragaman

Ringkasan Materi Dan Contoh Soal
Standar Kompetensi Lulusan 2

1. Sosialisasi
Sosialisasi dapat diartikan sebagai proses belajar yang dilakukan oleh seseorang (individu) untuk berbuat atau bertingkah laku berdasarkan patokan yang terdapat dan diakui dalam masyarakat. Melalui proses ini seseorang kemudian mengadopsi kebiasaan, sikap, dan ide-ide orang lain kemudian seseorang memercayai dan mengakui sebagai milik pribadi.
a. Proses Sosialisasi
      Proses penyesuaian diri terhadap masyarakat dalam sosiologi dinamakan proses sosialisasi. Melalui proses ini, secara lambat laun kepribadian seseorang terbentuk.
      Terjadinya sosialisasi dapat melalui conditioning, interaksi dan komunikasi. Dalam proses conditioning, keadaan lingkungan individu berperan penting dalam proses sosialisasi. Keadaan lingkungan menyebabkan individu mengaktualisasi dirinya untuk memperoleh sikap dan pola tingkah laku yang sesuai dengan masyarakat. Sosialisasi dapat pula terjadi melalui interaksi dan komunikasi. Melalui interaksi dan komunikasi, seseorang memperoleh pengalamanpengalaman hidup, kebiasaan-kebiasaan yang menjadi bekal pergaulan di masyarakat luas.
b. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Proses Sosialisasi
      Menurut F.G. Robins, terdapat lima faktor yang memengaruhi perkembangan kepribadian manusia sebagai hasil sosialisasi. Faktor-faktor tersebut antara lain:
1) sifat dasar,
2) lingkungan prenatal,
3) perbedaan perorangan,
4) lingkungan, dan
5) motivasi.
c. Bentuk-Bentuk Sosialisasi
1) Sosialisasi Primer
Sosialisasi primer terjadi pada anak berusia di bawah lima tahun. Pada saat sosialisasi primer, seseorang akan dapat mengenal lingkungan terdekatnya, misalnya ibu, bapak, kakak, adik, paman, bibi, nenek, kakek, teman sebaya, tetangganya, dan bahkan dirinya sendiri. Dengan demikian, proses sosialisasi primer adalah proses sosialisasi di lingkungan keluarga.
2) Sosialisasi Sekunder
Sosialisasi sekunder terjadi setelah sosialisasi primer berlangsung. Sosialisasi ini berlangsung di luar keluarga. Dalam proses sosialisasi sekunder, anak akan mendapat berbagai pengalaman yang berbeda dengan keluarga. Jika dalam sosialisasi primer yang berperan adalah orang tua dan keluarga dekatnya, maka dalam sosialisasi sekunder yang berperan adalah orang lain seperti teman sepermainan, teman sekolah, dan teman sebaya.

d. Media Sosialisasi
1) Keluarga
Dalam keluarga, seorang anak akan mengenal bapak, ibu, kakak, bibi, paman, tetangga, teman sebayanya bahkan mengenal dirinya sendiri sehingga ia dapat membedakan dirinya dengan orang lain. Oleh karenanya, pemeran utama dalam proses sosialisasi dalam media ini adalah orang tua.
2) Sekolah
Terdapat dua fungsi penting sekolah dalam proses sosialisasi, yaitu:
a) Memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengembangkan daya intelektual, agar siswa dapat hidup layak dalam masyarakat.
b) Membentuk kepribadian siswa agar sesuai dengan nilai-nilai dan normanorma yang ada di dalam masyarakat.
3) Kelompok Pergaulan
Kelompok ini menjadi penting dalam sosialisasi karena dalam kelompok seperti ini anak atau remaja dapat mempelajari bagaimana berinteraksi dengan orang lain tanpa pengawasan langsung dari orang tua, guru, atau orang-orang terhormat lainnya.
4) Media Massa
Media massa merupakan alat sosialisasi yang penting karena dapat membantu memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang norma-norma dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Media massa dapat pula dipergunakan untuk memengaruhi bahkan mengubah pendapat umum.

Contoh Soal

1. Hal paling utama yang dipelajari seseorang dalam suatu proses sosialisasi adalah. . . .
A. ideologi
B. nilai dan norma
C. peraturan perundang-undangan
D. cara-cara mempertahankan hidup
    E. cara-cara mencari mata pencaharian hidup
2. Kekuatan-kekuatan dalam diri individu yang menggerakkan individu untuk berbuat sesuatu disebut . . . .
A. lingkungan prenatal
B. perbedaan perorangan
C. lingkungan
D. motivasi
E. sifat dasar
3. Kelompok yang paling berpengaruh dalam sosialisasi primer adalah . . . .
A. keluarga
B. teman sebaya
C. teman sekolah
D. media massa
E. tetangga sekitarnya
4. Salah satu contoh sosialisasi yang ditanaoleh media primer adalah . . . .
A. rela berkorban dan berbuat baik
B. rajin belajar dan membantu orang lain
C. cinta terhadap kemajuan dan kebenaran
D. sikap pantang menyerah terhadap keadaan
E. hormat dan patuh kepada orang tua
5. Contoh sosialisasi sekunder yang dilakukan secara formal adalah . . . .
A. sekolah
B. masyarakat luas
C. media massa
D. kerabatnya
E. teman bermain
6. Keseluruhan potensi yang diwarisi seseorang ayah dan ibunya merupakan salah satu faktor proses sosialisasi yang disebut . . . .
A. sifat dasar
B. lingkungan prenatal
C. lingkungan
D. motivasi
E. perbedaan perorangan


2. Sosialisasi sebagai Bentuk Kepribadian
      Kepribadian seseorang diperoleh karena adan, proses sosialisasi dimana individu belajar di lingkungan sosial sedikit demi sedikit.
a. Faktor-Faktor Pembentuk Kepribadian Perbedaan kepribadian terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain:
1) Warisan Biologis
Warisan biologis biasanya berupa bawaan dari ayah, ibu, nenek, dan kakek. Pengaruh ini tampak pada inteligensi dan kematangan fisik. Seperti ciri-ciri fisik, tingkat IQ, bakat seseorang, dan sifat-sifat khas yang diturunkan oleh orang tuanya.
2) Lingkungan Alam
Perbedaan iklim, topografi, dan sumber da alam menyebabkan manusia harus menyesuaikan diri terhadap alam.
3) Lingkungan Sosial
Kelompok tempat bergabung seperti lingkungan keluarga, sekolah, kerja, dan masyarakat luas, juga dapat memengaruhi kepribadian seseorang. Hal ini disebabkan setiap kelompok mempunyai nilai dan norma yang disosialisasi secara terus-menerus oleh anggotanya. Oleh karenanya sebagian besar kepribadian seseorang dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya.
b. Tahap-Tahap Terbentuknya Kepribadian George Herbert Mead menyatakan bahwa pengembangan diri atau kepribadian seseorang berlangsung melalui beberapa tahap sebagai berikut :
1) Imitation Stage (Tahap Peniruan)
Tahap ini merupakan tahap permulaan dimana seorang bayi menanggapi orang lain hanya sebagai bentuk imitas, atau peniruan. Mereka mengikuti perilaku-perilaku tertentu tanpa mengetahui maksud perilaku tersebut.
2) Play Stage (Tahap Bermain)
Pada tahap ini, seorang anak kecil mulai belajar mengambil peran orang yang berada di sekitarnya.

3) Game Stage (Tahap Bermain Peran)
Pada tahap ini, seorang anak mengetahui peran yang harus ia jalankan bahkan mengetahui peran yang harus dijalankan oleh orang lain.
4) Generalized Others (Tahap Umum Lainnya)
Pada tahap ini, seorang anak telah mampu mengambil peranan yang ada di dalam masyarakat. la mampu berinteraksi dengan orang lain karena telah memahami peranannya sendiri serta peran orang lain yang menjadi mitra interaksinya.
c. Sosialisasi Nilai dan Norma dalam Pembentukan Kepribadian
      Sosialisasi berperan dalam membentuk kepribadian seseorang. Jika proses sosialisasi berlangsung dengan baik, maka akan baik pula kepribadian seseorang. Sebaliknya, jika sosialisasi berlangsung kurang baik, maka kurang baik pula kepribadian seseorang. Dengan demikian, proses pembentukan kepribadian dimutai dari proses sosialisasi baik di lingkungan keluarga, teman sepermainan, lingkungan sosial, lingkungan kerja, maupun lingkungan masyarakat luas.
      Kepribadian seseorang dipengaruhi nilai dan norma sosial kebudayaan yang berlaku di lingkungan sekitar. Nilai dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat diperkenalkan kepada generasi selanjutnya melalui proses sosialisasi. Melalui proses sosialisasi ini, masyarakat dapat mewariskan niJai dan norma sosial budaya kepada generasi selanjutnya. Dengan usaha ini, maka nirai dan norma sosial budaya tersebut akan menjadi lestari karena terus dipatuhi oleh masyarakat dari waktu ke waktu.
      Kebudayaan merupakan pola-pola tindakan yang sering diulang-ulang yang akhirnya menjadi sebuah kebiasaan. Kebiasaan-kebiasaan yang melekat dalam diri masyarakat, diperkenalkan dan dipelajari oleh individu-individu secara terusmenerus. Dalam proses yang panjang inilah, kepribadian terbentuk seiring dan sesuai dengan kebudayaan setempat.


Contoh Soal

1. Pembentukan kepribadian generasi penerus yang memiliki imtak (iman dan takwa) dan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) yang kuat dan seimbang secara kodrati sejak semula menjadi tugas pokok media sosialisasi . . . .
A. sekolah
B. keluarga
C. masyarakat
D. pemerintah
E. media massa
2. Keluarga mempunyai peranan paling penting sebagai media sosialisasi, sebab . .
A. dibentuk melalui perkawinan yang sah
B. merupakan media sosialisasi yang efektif
C. fungsi keluarga adalah sebagai kontrol sosial
D. terdiri atas suami istri dan anak-anak
E. tempat pertama kali pembentukan dasar kepribadian
3. Peran media massa dalam proses sosialisasi sekunder bagi usaha pembinaan persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia adalah . . . .
A. menayangkan hasil pembangunan
B. memberikan pendidikan politik
C. mendorong proses integrasi sosial
D. menyajikan informasi dan hiburan
E. menyebarluaskan program pemerintah
4. Peranan media sosialisasi primer dalam pembentukan kepribadian adalah ....
A. mendorong seseorang berbuat sesuai dengan tata cara yang diharapkan
B. membantu orang menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya
C. membuat batasan dalam bertingkah laku tertentu
D. menanamkan pada anak tentang nilai dan norma
E. mendorong individu berkembang sebagai makhluk sosial
5. Akibat sering menonton film-film yang bertemakan kekerasan, seseorang dapat bertingkah laku bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa media film berperan sebagai media . : . .
A. edukasi dan pembentukan watak
B. komunikasi sosial dan budaya
C. interaksi antarindividu dan kelompok
D. mobilitas status dan peranan sosial
E. sosialisasi subbudaya menyimpang
6. Sekolah memberikan dan melaksanakan pendidikan formal tanpa membedakan latar belakang kebudayaan, suku, bahasa, agama, maupun daerah asal. Pernyataan ini mengandung pengertian bahwa sekolah adalah arena ....
A. perwujudan budaya nasional
B. penanaman nilai estetika
C. mencari ilmu pengetahuan dan teknologi
D. mengembangkan kepribadian
E. mencerdaskan kehidupan bangsa
7. Hubungan antara sosialisasi dan kepribadian adalah . . . .
A. kepribadian terbentuk karena proses sosialisasi
B. sosialisasi adalah satu-satunya pembentuk kepribadian
C. kepribadian menentukan terjadinya proses sosialisasi
D. kepribadian berfungsi efektif dalam proses sosialisasi
E. kepribadian adalah satu-satunya faktor sosialisasi
8. Anak di sekolah selain mendapat pelajaran tentang beberapa disiplin ilmu, juga mengalami proses sosialisasi, yaitu proses belajar tentang aturan-aturan antara lain mengenai ....
A. spesifikasi dan askripsi
B. universalisme dan askripsi
C. kemandirian dan partikularisme
D. kemandirian dan prestasi
E. prestasi dan partikularisme
9. Seorang remaja tinggal bersama neneknya sejak kecil. la sangat dimanja sehingga setiap keinginannya selalu dipenuhi. Ketika neneknya meninggal dunia, ia berani mencuri demi memenuhi keinginannya. Dari kasus tersebut, dapat disimpulkan bahwa terjadinya perilaku menyimpang disebabkan oleh....
A. sosialisasi yang tidak sempurna
B. pengaruh media massa liberal
C. pengawasan sosial yang lemah
D. pengaruh lingkungan bermain
E. pewarisan kebiasaan mengasuh anak
10. Karena beberapa hal, beragam norma yang dimiliki anak melalui proses sosialisasi, dapat hilang atau rusak. Individu dengan kriteria ini memerlukan…
A. desosialisasi
B. resosialisasi
C. rehabilitasi

D. rekonstruksi
E. renovasi
11. Sejak masuk sekolah, Dita dididik taat menjalankan ibadah oleh guru agama. Namun, ia tidak mematuhinya karena pengaruh lingkungan primer. Kasus pada Dita merupakan contoh adanya salah satu agen sosialisasi yang kurang berfungsi yaitu . . . .
A. keluarga
B. sekolah
C. teman bermain
D. teman sebaya
E. media massa

Ringkasan Materi Dan Contoh Soal
Standar Kompetensi Lulusan 3

1. Perilaku Menyimpang
a. Pengertian Perilaku Menyimpang
Perilaku menyimpang adalah tindakan yang dilakukan individu atau kelompok sosial yang tidak sesuai atau melawan kaidah-kaidah yang berlaku dalam masyarakat. Kaidah yang berlaku dalam masyarakat tersebut berwujud nilai dan norma yang mengatur perbuatan mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan.
b. Penyebab Perilaku Menyimpang
Perilaku menyimpang dapat disebabkan oleh halhal berikut ini.
1) Lingkungan pergaulan.
2) Dorongan ekonomi.
3) Keinginan untuk dipuji.
4) Pelabelan (pemberian label tertentu).
5) Gangguan jiwa atau mental.
6) Pengaruh media massa.
c. Perilaku Menyimpang sebagai Akibat Proses Sosialisasi yang Tidak Sempurna
      Proses sosialisasi dapat dianggap tidak berhasil apabila individu tidak mampu mendalami norma-norma masyarakat yang berlaku. Individu yang demikian tidak akan memiliki perasaan bersalah atau menyesal setelah melakukan pelanggaran hukum.
      Perilaku menyimpang dapat merupakan produk sosialisasi baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Orang tua, guru. ataupun media massa mungkin tidak bermaksud mendidik para remaja untuk melakukan penyimpangan. Namun mereka dapat melakukan perilaku menyimpang karena belajar dari teman pergaulannya, membaca buku, melihat film dan lain-lain. Hal ini menyebabkan terjadinya perilaku menyimpang akibat proses sosialisasi yang tidak sempurna. Proses sosialisasi yang tidak sempurna dapat aga timbul karena cacat bawan, kekurangan gizi, ataupun gangguan jiwa.
      Selain itu, sering kali masing-masing media sosialisasi dalam memberi pesan tidak sejalan, bahkan saling bertentangan satu sama lain. akibatnya, individu yang baru mengalami sosialisasi di dalam dirinya akan timbul konflik pribadi. Misalnya, orang tua memberikan pesan agar anak tidak merokok. Namun, anak berada dalam lingkungan pergaulan perokok. Dengan berbagai dalih, pada akhirnya anak pun menjadi perokok.
d. Berbagai Jenis Perilaku Menyimpang
1) Berdasarkan Tujuan
Berdasarkan tujuannya, perilaku menyimpang dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu :
a) Penyimpangan sosial positif yaitu jenis penyimpangan yang membawa dampak positif dan memberikan keuntungan bagi kehidupan masyarakat.
b) Penyimpangan sosial negatif yaitu perilaku menyimpang yang mengarah pada nilai-nilai yang dipandang rendah oleh masyarakat.
2) Berdasarkan Sifatnya
Penyimpangan sosial dapat pula dipilah berdasarkan sifatnya yaitu penyimpangan primer dan sekunder. Penyimpangan primer (primary deviation) yaitu penyimpangan yang dilakukan seseorang yang bersifat temporer dan tidak berulang-ulang. Sedangkan penyimpangan sekunder terjadi, jika siswa tersebut mengulangi perilaku menyimpang yang pernah dilakukan.
3) Berdasarkan Jumlah Pelaku
a) Penyimpangan Individual (Individual Deviation)
Munculnya penyimpangan individual disebabkan kelainan jiwa seseorang atau karena perilaku jahat. Misalnya, pecandu narkoba, pelaku tindak kejahatan, bertindik, bertato, korupsi, dan lain-lain.
b) Penyimpangan Kolektif (Group Deviation)
Penyimpangan kolektif yaitu penyimpangan yang dilakukan oleh sekelompok warga masyarakat secara bersama-sama. Terjadinya penyimpangan kelompok disebabkan mereka patuh pada norma kelompoknya yang kuat dan biasanya bertentangan dengan norma masyarakat yang berlaku.


Contoh Soal

1. Perilaku menyimpang yang sering dilakukan oleh sebagian besar remaja hanya karena rasa solidaritas kelompok contohnya . . . .
A. pelecehan seksual
B. perjudian
C. korupsi
D. tawuran pelajar
E. pencurian
2. Sejak kecil Dimas selalu dimanja oleh orang tuanya. Segala permintaan dan keinginannya dipenuhi. Setelah dewasa, Dimas cenderung bertindak menghalalkan segala cara asal keinginannya terpenuhi.
Dari kasus di atas dapat disimpulkan adanya perilaku menyimpang sebagai akibat…
A. sosialisasi subkebudayaan menyimpang
B. pengawasan sosial yang lemah
C. sosialisasi yang tidak sempurna
D. pengaruh lingkungan bermain
E. pengaruh media massa

4. Setelah perceraian kedua orang tuanya, Dodi menjadi seorang pemabuk dan sering bolos sekolah. Contoh tersebut merupakan perilak, menyimpang yang dilatarbelakangi faktor ...
A. masuknya unsur budaya asing
B. kurangnya pengawasan sekolah
C. lemahnya sanksi bagi pelanggar

D. proses sosialisasi yang tidak sempurna
E. adanya subkebudayaan yang menyimpan:
5. Seorang remaja bergaul dengan kelompok orang yang mempunyai kegemaran minum minuman keras dan berkelahi. Remaja tersebut menyerap nilai-nilai dalam kelompok tersebut yang akhirnya menjadi gemar minum minuman keras dan berkelahi.
Dari kasus tersebut disimpulkan bahwa penyimpangan disebabkan ....
A. lingkungan pergaulan
B. dorongan ekonomi
C. keinginan untuk dipuji
D. disfungsi keluarga
E. gangguan jiwa
6. Membentuk geng dan membuat onar, serta tawuran pelajar termasuk perilaku menyimpang
A. individual
B. kolektif
C. positif
D. primer
E. sekunder
7. Sejak usia sekolah, Dani sudah ikut melaut mencari ikan. Dalam masyarakat nelayan tradisional, membantu orang tua lebih penting daripada pergi ke sekolah. Akibatnya Dani tidak memenuhi program wajib belajar 9 tahun. Penyimpangan yang dialami Dani tersebut disebabkan oleh . . . .
A. proses sosialisasi tidak sempurna
B. faktor budaya/tradisi
C. norma dalam masyarakat
D. kebiasaan mencari ikan
E. kondisi ekonomi
8. Dalam sebuah masyarakat miskin, terpencil, dan diserang paceklik, faktor yang paling mungkin menyebabkan penyimpangan adalah ....
A. pengaruh adegan kekerasan di media massa
B. populasi penduduk yang padat
C. desakan faktor ekonomi
D. keterasingan
E. kekecewaan

9. Perilaku menyimpang sebagai proses sosialisas yang tidak sempurna disebabkan oleh adanya….
A. anomi
B. chaos
C. disorganisasi keluarga dan disorganisas dalam aspek kemasyarakatan
D. adanya keserasian antara norma dan sikap
E. pergeseran norma, sikap dan tutur kata
10. Secara umum penggunaan obat bius diangga: menyimpang, namun hal itu tidak dianggap sebagai penyimpangan saat digunakan dalam praktik pembedahan di dunia medis. Relativitas penyimpangan tersebut disebabkan oleh ...
A. status sosial ahli medis
B. konteks situasi
C. konteks waktu
D. pihak-pihak yang menyaksikan
E. tujuan penggunaan

2.
Pengendalian Sosial
Pengendalian sosial adalah suatu proses yang direncanakan atau tidak direncanakan yang mengajak, membimbing dan bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi nilai-nilai dan kaidah-kaidah yang berlaku dalam masyarakat.
a. Fungsi Pengendalian Sosial
Pengendalian sosial berfungsi agar masyarakat mematuhi nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku, baik dengan kesadaran sendiri maupun dengan paksaan. Melalui pengendalian sosial, orang-orang yang sudah melakukan penyimpangan diupayakan untuk kembali mematuhi nilai dan norma masyarakat.
b. Sifat Pengendalian Sosial
1) Preventif, yaitu pengendalian sosial yang dilakukan sebelum penyimpangan sosial terjadi. Misalnya dengan sosialisasi dan pelaksanaan pendidikan baik formal maupun nonformal.
2) Represif, yaitu pengendalian sosial yang dilakukan setelah penyimpangan sosial terjadi. Tujuannya untuk mengembalikan keserasian atau keteraturan yang pernah mengalami gangguan.
c. Cara Pengendalian Sosial
1) Koersif (Paksaan)
Cara koersif lebih menekankan pada ancaman yang menggunakan kekerasan. Tujuannya agar si pelaku jera dan tidak melakukan perbuatan buruk lagi.
2) Persuasif (Tanpa Paksaan)
Cara persuasif lebih menekankan pada usaha untuk mengajak atau membimbing anggota masyarakat agar dapat bertindak sesuai dengan aturan yang berlaku dalam masyarakat.
3) Compulsion
Dalam pengendalian sosial ini, diciptakan situasi sedemikian rupa sehingga seseorang terpaksa taat atau mengubah sikapnya, sehingga menghasilkan kepatuhan secara tidak langsung.
4) Pervasion
Dalam pengendalian sosial ini, nilai dan norma sosial diulang-ulang penyampaiannya, dengan harapan akan dapat lebih dipahami oleh anggota masyarakat.
d.
Peran Lembaga Pengendalian Sosial
1) Polisi, untuk menjaga keamanan dan ketertiban sosial, polisi mengendalikan perilaku masyarakat agar tidak menyimpang atau melanggar nilai dan norma masyarakat.
2) Pengadilan, yaitu suatu lembaga milik negara yang mempunyai wewenang untuk menyelidiki, mengusut dan menjatuhkan hukuman kepada warga masyarakat yang melanggar hukum.
3) Pengadilan adat, merupakan suatu lembaga yang terdapat pada masyarakat yang mash kuat memegang adat istiadat. Hukuman yang dijatuhkan oleh lembaga ini berdasarkan pada peraturan adat.
4) Tokoh Masyarakat, yaitu para pemimpin masyarakat yang memiliki pengaruh atau wibawa di hadapan masyarakat. Tokoh masyarakat berperan dalam memberi nasihat, membimbing atau menegur warga masyarakat.
5) Sekolah, merupakan lembaga pendidikan formal yang memiliki fungsi pendidikan dan pengajaran. Para guru berkewajiban mendidik dan mengajar muridnya agar bertindak sesuai peraturan.
6) Keluarga, merupakan tempat pertama dan utama bagi anak-anak untuk belajar hidup sosial.

Contoh Soal

1. Peran polisi sebagai aparat pranata pengendalian sosial adalah sebagai . . . .
A. panutan masyarakat
B. pegawai pemerintah
C. penegak hukum
D. pengayom masyarakat
E. pelaksana undang-undang
2. Perhatikan jenis-jenis pengendalian sosial berikut!
1) Gosip atau desas-desus adanya korupsi di perusahaan.
2) Teguran secara langsung terhadap siswa yang terlambat.
3) Pendidikan budi pekerti di sekolah negeri dan swasta.
4) Penghayatan agama yang dipahami secara baik dan benar.
Pengendalian sosial yang dikategorikan bersifat preventif adalah nomor ....
A. 1) dan 2)
B. 1) dan 3)
C. 2) dan 3)
D. 2) dan 4)
E. 3) dan 4)
3. Seorang siswa digosipkan telah melakukan perbuatan negatif, walaupun dia belum tentu melakukan. Akibatnya dia selalu berhati-hati dalam bergaul terutama dengan teman laki-laki, karena khawatir desas-desus serupa menimpa kembali. Contoh kasus tersebut menunjukkan cara pengendalian sosial yang bersifat ....
A. preventif
B. represif
C. persuasif
D. kurasif
E. partisipatif
4. Sejak pemberantasan kolusi, korupsi, dan nepotisme diulas di berbagai surat kabar di Indonesia, kecenderungan aparat pemerintah melakukan KKN berkurang.
Dari kasus tersebut dapat disimpulkan . . . .
A. fungsi media massa memberi sanksi hukum
B. fungsi pers sebagai lembaga kontrol sosial
C. peran warkawan mengungkap kasus penyimpangan
D. peran pemerintah menegakkan wibawa hukum
E. fungsi masyarakat menegakkan keadilan
5. Seorang siswa SMA kelas 3 IPS melaporkan ke polisi tentang kegiatan tetangganya yang menyimpang dan mengedarkan obat-obatan terlarang (pil ekstasi).
  Dari kasus di atas peran polisi dalam pengendalian sosial adalah . . . .
A. menangkap dan memberikan sanksi kunangan
B. menjaga keamanan dan menyidik perkara pidana
C. menjaga ketertiban dan menjatuhkan sanksi
D. menangkap dan menasihati pelaku tindak kejahatan
E. mengusut, mengambil barang bukti, dan memberi hukuman
6. Seorang residivis yang sering keluar masuk penjara dijatuhi hukuman yang sangat berat oleh pengadilan, dengan harapan di masa mendatang perbuatannya tidak diulanginy.a lagi. Kasus ini menunjukkan pengendalian sosial secara ....
A. koersif
B. persuasif
C. antisipatif
D. preventif
E. epresif

7. Jenis pengendalian sosial yang cukup efektif karena menyangkut keyakinan seseorang tentang sesuatu yang dianggap benar adalah
A. agama
B. gosip
C. pendidikan
D. hukuman
E. teguran
8. Fungsi pengadilan dalam pengendalian sosial secara formal adalah ....
A. memberi sanksi tegas bagi yang bersalah
B. sebagai juri dalam penyelesaian perkara
C. menetapkan ketentuan hukum bagi terdakwa
D. menyidangkan setiap perkara yang masuk
E. menetapkan peraturan yang berlaku
9. Jika masyarakat menghina atau mengejek seseorang yang berperilaku menyimpang, berarti jenis alat pengendalian sosial yang dipergunakan adalah . . . .
A. fraudulens
B. intimidasi
C. gosip
D. cemoohan
E. desas-desus
10. Di bawah ini pranata sosial yang paling efektif dalam pengendalian sosial adalah....
A. polisi
B. tentara
C. hukum
D. adat istiadat
E. kode etik
11. Agen kontrol sosial yang biasa menggunakan demonstrasi sebagai alat kontrol sosial terhadap para pemimpin maupun pejabat pemerintah adalah . . . .
A. pengadilan adat
B. mahasiswa
C. sekolah
D. polisi
E. pengadilan
12. Meskipun warga desanya dikenal taat hukum, namun Pak Lurah tidak bosan-bosan memberikan pengertian tentang hukum, mengingat banyaknya kasus-kasus pelanggaran hukum di wilayah lain.
Fungsi pengendalian sosial yang dijalankan Pak Lurah adalah fungsi . . . .
A. kuratif
B. preservatif
C. preventif
D. edukatif
E. yudikatif
13. Sekolah dapat menjadi media pengendali sosial dengan cara . . . .
A. memberi kebebasan pada siswa
B. mendidik, membimbing, dan menasihati para siswa
C. mencerdaskan daya pikir siswa
D. mengawasi perilaku murid di dalam dan di luar sekolah
E. memenjarakan murid yang melanggar hukum


Ringkasan Materi Dan Contoh Soal
Standar Kompetensi Lulusan 4

1. Stratifikasi Sosial atau Pelapisan Sosial
a. Pengertian
1) Menurut Pitirim A. Sorokin, stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atau hierarkis.
2) Menurut P.J. Bouman, pelapisan sosia adalah golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu.
b. Dasar Pelapisan/Stratifikasi Sosial
Kriteria yang menjadi dasar pengelompokadalam stratifikasi sosial tertentu adalah:
1) Ukuran Kekayaan
Kekayaan dapat dijadikan ukuran penempatan status seseorang dalam lapisan masyarakat. Orang yang memiliki kekayaan atau harta yang paling banyak akan berada pada lapisan yang tertinggi.
2) Ukuran Kekuasaan dan Wewenang
Seseorang yang memiliki kekuasaan dan wewenang yang besar akan menempati lapisan sosial di atas.
3) Ukuran Keturunan
Seseorang yang berasal dari keluarga bangsawan akan otomatis menempati lapisan sosial di atas. Contohnya, Raden di Jawa dan Andi di Bugis.
4) Ukuran Kepandaian dan Ilmu Pengetahuan
Seseorang yang berpendidikan tinggi atau menguasai ilmu pengetahuan akan memiliki status yang tinggi pula. Contohnya, profesor dan dokter.
c. Bentuk Stratifikasi Sosial
Terdapat dua proses sehingga terbentuk stratifikasi sosial.
1) Stratifikasi Sosial yang Terbentuk dengan Sendirinya
Stratifikasi sosial terjadi secara alamiah, dengan sendirinya, dan otomatis. Proses ini biasanya terjadi didasarkan pada tingkatan usia, jenis kelamin, kepandaian, keluarga, kekayaan, dan keturunan.
2)
Stratifikasi Sosial yang Sengaja Dibentuk
Tujuan stratifikasi ini dilakukan untuk pembagian kekuasaan dan wewenang dalam organisasi formal seperti, pemerintah, partai politik, perusahaan, perkumpulan, dan angkatan bersenjata.

Contoh Soal
1. Suatu masyarakat yang masih mengagungkan kekuasaan dan kedudukan biasanya menggunakan sistem pelapisan sosial yanc bersifat ....
A. feodalisme
B.   sekularisme
C. nasionalisme
D. imperialisme
E. individualisme
2. Pernyataan yang sesuai untuk gaya hidup yang biasa dilakukan oleh kelompok sosial yang menempati lapisan atas adalah……..
A. selalu berpakaian rapi
B. membeli sepeda motor
C. belanja di pasar tradisional
D. membangun rumah sederhana
E. sering melakukan olahraga =: '
3. Pengaruh kolonialisme Belanda terhadap pelapisan sosial masyarakat Indonesia yang masih dirasakan dampaknya dalam organisasi dewasa ini adalah . . . .
A. jabatan pemerintahan didominasi oleh militer
B. kaum elite menguasai perekonomian negara
C. terbentuknya sistem kasta paca masyarakat Bali
D. adanya sistem birokrasi yarg bersifat kaku
E. adanya sistem kekuasaan yang bersifat primordial
4. Yang termasuk faktor mempengaruhi pelapisan masyarakat sosial pada masyarakat industri adalah . . . .
A. kualitas pribadi
B. pendidikan
C. keturunan
D. kepemimpinan
E. prestasi

5.





Gambar disamping merupakan stratifikasi sosial pada zaman . . . .
A. Jepang
B. kemerdekaan
C. penjajahan
D. revolusi fisik
E. Hindia Belanda
6. Pak Abas rnemiliki sawah yang cukup luas dan subur di desanya, sehingga ia dijuluki juragan oleh tetangga. Dari kasus tersebut dapat ditarik kesimpulan adanya hubungan antara . . . .
A. fungsi pendidikan dengan status
B. fungsi kekayaan dengan peranan
C. fungsi kekayaan dengan diferensiasi sosial
D. fungsi tanah dengan pelapisan sosial
E. fungsi keturunan dengan stratifikasi sosial

2. Diferensiasi Sosiai
a. Pengertian
Diferensiasi sosial berasal dari bahasa Inggris difference, yang artinya perbedaan. Secara istilah, diferensiasi sosial adalah pembedaan anggota masyarakat ke dalam golongan-golongan secara horizontal (tidak memandang perbedaan lapisan).
b. Ciri Diferensiasi Sosial
1) Ciri fisik, yaitu ditandai dengan perbedaan ciri-ciri tertentu seperti Kulit, bentuk mata, rambut, hidung, muka dan jenis kelamin.
2) Ciri sosial, yaitu adanya perbedaan pekerjaan yang menimbulkan cara pandang dan pola perilaku dalam masyarakat. Contohnya, perilaku seorang karyawan berbeda dengan seorang dokter.
3) Ciri budaya, yaitu ciri yang berdasarkan pada pandangan hidup suatu masyarakat seperti religi, kepercayaan, sistem kekeluargaan, dan nilai-nilai yang dianut.
c.
Bentuk Diferensiasi Sosial
1) Diferensiasi Sosial berdasarkan Ras
Pembedaan masyarakat berdasarkan ciri-ciri sosiologis yang bersifat fisik seperti bentuk muka, bentuk hidung, warna kulit, dan warna rambut.
2) Diferensiasi Sosial berdasarkan Agama
Diferensiasi agama merupakan penggolongan masyarakat berdasarkan agama atau kepercayaan, misalnya agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu, dan aliran kepercayaan.
3) Diferensiasi Sosial berdasarkan Jenis Kelamin
Kedudukan laki-laki dan perempuan pada dasarnya adalah sama. Mereka memiliki kesempatan, status, dan peran sosial yang sama. Diferensiasi sosial berdasarkan jenis kelamin lebih menunjukkan kepada pemisahan peranan antara laki-laki dar perempuan dalam kehidupan bermasyarakat
4) Diferensiasi Sosial berdasarkan Clan
Diferensiasi sosial berdasarkan cl an (klan) adalah satu kesatuan atau kelompok kekerabatan yang berdasarkan atas hubungan keturunan atau hubungan darah (genealogis) yang terdapat di dalam masyarakat.
5) Diferensiasi Sosial berdasarkan Suku Bangsa (Etnis)
Pembedaan kelompok masyarakat yang dilihat dari ciri-ciri asal usul, tempat asal, dan kebudayaan. Hal itu dapat dilihat dari kesamaan dalam ciri fisik, bahasa daerah, kesenian, dan adat istiadat.
6) Diferensiasi Sosial berdasarkan Profesi (Pekerjaan)
Diferensiasi sosial berdasarkan profesi merupakan penggolongan anggota masyarakat yang berdasarkan pada jenis pekerjaan yang dimilikinya.
7) Diferensiasi berdasarkan Asal Daerah
Diferensiasi ini merupakan pengelompokan manusia dengan melihat asal daerah atau tempat tinggalnya, misalnya desa dan kota.


Contoh Soal

1. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
1) Mentawai
2) Minangkabau
3) Gayo
4) Enggano
5) Jawa
Di antara masyarakat itu yang menganut sisterpatrilineal adalah . . . .
A. 1) dan 2)
B. 1) dan 3)
C. 2) dan 3)
D. 3) dan 4)
E. 4) dan 5)
2. Ciri-ciri fisik orang Malaysia adalah . . . .
A. kulit putih, mata sipit, dan hidung mancung
B. kulit berwarna, mata sipit, dan rambut bergelombang
C. kulit sawo matang, rambut lurus, dan bulu badan sedikit
D. bibir tebal, kulit hitam legam, dan hidung mancung agak bengkok
E. rambut pirang kecokelat-cokelatan, hidung mancung, dan kulit berwarna
3. Berikut ini yang merupakan dasar dari diferensiasi sosial adalah . . . .
A. kelas sosial ekonomi dalam masyarakat maju
B. perbedaan agama dalam masyarakat majemuk
C. pembagian ras/ciri fisik dalam sistem apartheid
D. penggolongan suku bangsa menyebabkan etnosentrisme
E. kemajemukan masyarakat secara vertikal dan horizontal
4. Di masyarakat terdapat golongan petani, pedagang, pegawai, dan pengusaha. Perbedaan itu merupakan diferensiasi sosial atas dasar………
A. pekerjaan
B. penghasilan
C. kekayaan
D. kedudukan
E. peranan
5. Perbedaan profesi dikategorikan horizontal, karena . . . .
A. membutuhkan keahlian yang sama
B. tidak ada perjenjangan lintas profesi
C. dihargai sama oleh masyarakat
D. membutuhkan proses pembelajaran
E. dapat membedakan status sosial
6. Perhatikan pernyataan berikut!
1) Merupakan kesatuan berzasarkan warna kulit.
2) Memiliki kesamaan ciri-cir kebudayaan.
3) Memiliki golongan darah yang sama.
4) Ukuran dan bentuk tubuh yang sama.
5) Berasal dari berbagai daerah asal.
Dari pernyataan di atas yang membedakan ras dengan suku bangsa adalah nomor. . .
A. 1) dan 2)
B. 2) dan 3)
C. 2) dan 4)
D. 3) dan 4)
E. 4) dan 5)

3. Konflik Sosial
a. Sebab-Sebab Konflik Sosial
Konflik memiliki kecenderungan untuk saling meniadakan atau melenyapkan individu yang terlibat konflik lebih menggunakan perasaan benci dan amarah. Keadaan ini mendorong setiap individu untuk saling melukai dan menyerang pihak lawan. Oleh karena itu konflik erat dengan tindak kekerasan dan keduanya sering kali diidentifikasi dengan kekerasan
Menurut Leopold von Wiese dan Howard Becker konflik sosial disebabkan hal-hal sebagai berikut :
1) Perbedaan Antar Orang
Setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Perbedaan itu dapat menimbulkan konflik sosial contohnya, si F dan si B berbeda pendidikan. Hal itu saja dapat menyebabkan terjadinya konflik diantara mereka.
2) Perbedaan Kebudayaan
Kebudayaan dapat mempengaruhi pembentukan serta perkembangan kepribadian seseorang. Contohnya, kebudayaan orang yang tinggal di daerah pantai berbeda dengan yang di pegunungan. Perbedaan itu dapat menyebabkan timbulnya konflik di antara mereka.

3) Bentrok Kepentingan
Kepentingan setiap orang atau kelompok sangat mungkin berbeda Apabila terjadi benturan di antara kepentingan itu dapat dipastikan akan terjadi konflik sosial. Contohnya, kepentingan buruh berbeda dengan kepentingan pengusaha.
4) Perubahan Sosial
Masing-masing orang tidak sama dalam menyikapi suatu perubahan. Perbedaar sikap mereka dapat menimbulkan konflik di antara mereka.
b. Bentuk-Bentuk Konflik Sosial
Menurut Soerjono Soekanto konflik memiliki bentuk-bentuk berikut.
1) Konflik Pribadi
Konflik yang terjadi antara diri seseorang dengan orang lain karena diawali perasaan tidak suka di antara mereka.
2) Konflik Rasial
Konflik yang terjadi di suatu negara yang memiliki banyak suku dan ras.
3) Konflik Antarkelas Sosial
Di masyarakat terdapat kelas-kelas sosial yang dilihat berdasarkan kekayaan, kehormatan, dan kekuasaan. Hal itu memunculkan adanya perbedaan kelas sosial yaitu atas, menengah, dan bawah. Perbedaan itu jika tidak diakomodasi sering kali memicu terjadinya konflik antarkelas sosial.
4) Konflik Politik Antargolongan dalam Satu Masyarakat Maupun antara Negara-Negara yang Berdaulat
Konflik politik dapat terjadi karena masing-masing golongan yang terdapat di dalam masyarakat menganut politik yang berbeda-beda. Suatu masalah yang sama kadangkadang ditangani dengan politik yang berbeda. Hal itulah yang sering kali menimbulkan konflik antargolongan.
5) Konflik Bersifat Internasional
Konflik internasional terjadi karena perbedaan kepentingan masing-masing negara. Konflik ini biasanya berlangsung dalam waktu lama dan sering menimbulkan perang antarbangsa.
c.
Upaya Mengatasi Konflik
Beberapa cara yang sering kali dilakukan untuk mengakhiri konflik sebagai berikut.
1) Konsiliasi (Consiliation)
Konsiliasi merupakan pengendalian konflik melalui lembaga-lembaga tertentu untuk memungkinkan tumbuhnya pola diskusi dan pengambilan keputusan di antara pihak-pihak yang bertikai tentang persoalan yang mereka hadapi.
2) Perwasitan (Arbitration)
Cara ini memerlukan pihak ketiga sebagai penengah pihak-pihak yang bertikai. Pihak ketiga biasanya memiliki kekuasaan dan wewenang yang lebih tinggi dari pihak-pihak yang bertikai. Dengan begitu, pihak ketiga dapat memaksakan keputusannya kepada mereka.
3) Mediasi (Mediation)
Dalam mediasi juga diperlukan pihak ketiga tetapi dia tidak memiliki kekuasaan dar kewenangan. Pihak ketiga hanya berperar sebagai mediator yang memberikan nasihat
4) Paksaan (Coersion)
Paksaan untuk menyelesaikan konflik dapat dilakukan baik secara fisik maupun psikologis. Akomodasi seperti ini dapat terjadi jika salah satu pihak yang bertikai berada pada posisi yang lemah dan satu pihak di posisi yang kuat.
5) Detente
Detente adalah mengurangi ketegangan hubungan antara dua pihak yang bertikai. Cara ini biasanya digunakan sebagai usaha pendekatan dalam mencapai perdamaian.
d. Pengaruh Interseksi dan Konsolidasi terhadap Integrasi Sosial
1) Interseksi secara khusus berarti persilangan antara dua himpunan (atau lebih) yang setiap anggotanya juga menjadi bagian dari dua himpunan dari masing-masing himpunan tersebut.
2) Konsolidasi merupakan usaha untuk menata kembali suatu kelompok sosial yang dinilai mengalami perpecahan atau ketidakkompakan.
Adanya interseksi dan konsolidasi merupakan upaya untuk meminimalisasi akibat-akibat dari masyarakat majemuk. Dengan begitu, diharapkan akan tercapai integrasi sosial.


Contoh Soal

1. Terjadinya konf!ik biasanya diawali dengan adanya . . . .
A. perbedaan
B. persamaan
C. persaingan
D. keteraturan
E. keselarasan
2. Perhatikan hal-hal berikut ini!
1) Tidak disadari
2) Disertai benturan fisik
3) Berlangsung untuk sementara
4) Perjuangan sosial secara damai
5) Berlangsung secara terus-menerus
Ciri-ciri konflik ditunjukkan oleh nomor .
A. 1) dan 2)
B. 2) dan 3)
C. 3) dan 4)
D. 3) dan 5)
E. 4) dan 5)
3. Konflik yang terjadi antarelite politik dapat disebabkan oleh perbedaan . . . .
A. kepribadian di antara mereka yang satu daerah
B. pendirian dan perasaan tentang keyakinan dalam agama
C. pendapat tentang kebijakan pemerintah yang sah
D. kepentingan individu atau kelompok tentang partainya
E. latar belakang kebudayaan nasional dan kebudayaan daerah
4. Konflik sebagai akibat perubahan sosial yang cepat di era reformasi tidak akan memecah belah masyarakat Indonesia apabila disertai dengan upaya bersama untuk mendukung proses ....
A. pemerataan pembangunan
B. pertumbuhan ekonomi
C. stabilitas nasional
D. solidaritas sosial
E. akomodasi baru
5. Faktor penyebab terjadinya konflik sosial yang berhubungan dengan hasil sosialisasi yang didapat oleh seseorang adalah . . . .
A. perbedaan tradisi
B. perbedaan kebudayaan
C. perbedaan kepentingan
D. perubahan yang cepat
E. dendam berkepanjangan
6. Masyarakat desa lebih mementingkan keselarasan hubungan bermasyarakat, sedangkan masyarakat kota lebih mementingkan kepuasan individu. Sikap hidup yang berbeda tersebut dapat menir bulkan konflik, karena perbedaan . . . .
A. kepentingan
B. kepribadian
C. lingkungan alam
D. sosial budaya
E. kepercayaan
7. Wilayah negara Indonesia berbatasan dengabeberapa negara seperti Malaysia dan Papua Nugini. Jika antara Indonesia dengan Malaysia timbul masalah tentang perbatasan, maka bentuk konflik yang terjadi merupakan konflik . . . .
A. rasial
B. politik
C. pribadi
D. antarkelas
E. internasional
8. Konflik antarkelas dapat terjadi karena . . . .
A. kelas sosial tinggi senanc memamerkan kekayaan
B. berlangsungnya mobilitas vertikal antara kepentingan individu-individu dan kelompok
C. kelas sosial rendah sulit mencukupi kebutuhan hidupnya
D. kelas sosial rendah keras sekali mengadakan unjuk rasa
E. kelas sosial tinggi senang sekali membeli minum minuman keras
9 Konflik yang dialami masyarakat Indonesia pada era reformasi di segala bidang adalah merupakan contoh konflik . . . .
A. pribadi
B. politik
C. antarsuku
D. nasional
E. internasional
4.
Mobilitas Sosial
a. Faktor Penyebab Mobilitas Sosial
Faktor penyebab terjadinya mobilitas sosial dipengaruhi oleh hal-hal yang dianggap berharga di masyarakat. Hal-hal yang dimaksud tersebut di antaranya:
1) Kekayaan
Pemilik kekayaan (rumah, kendaraan pribadi dan perhiasan) yang paling banyak akan menduduki dalam lapisan teratas.
2) Kehormatan
Orang yang paling disegani dan dihormati akan mendapat tempat yang teratas misalnya orang tua atau yang berjasa besar
3) Kekuasaan
Seseorang yang memiliki kekuasaan dan wewenang terbesar akan menempati lapisayang tertinggi.
4) llmu Pengetahuan
Masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan akan menggunakan ilmu pengetahuar sebagai tolok ukur dalam pelapisan sosial
b. Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial
Bentuk-bentuk mobilitas sosial ada tiga:
1) Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan kedudukan sosial seseorang atau kelompok anggota masyarakat dari kedudukan sosial yang berbeda strata sosialnya. Menurut sifatnya, mobilitas ini dibagi dua:
a) Mobilitas sosial vertikal naik, yaitu perpindahan kedudukan sosial seseorang atau kelompok anggota masyarakat dari lapisan sosial rendah ke lapisan sosial yang lebih tinggi.
b) Mobilitas sosial vertikal turun, yaitu perpindahan kedudukan sosial seseorang atau kelompok anggota masyarakat dari lapisan sosial tinggi ke lapisan sosial yang lebih rendah.
2) Mobilitas sosial horizontal adalah perpindahan kedudukan sosial seseorang atau kelompok anggota masyarakat dari lapisan sosial yang sama atau sederajat.
3) Mobilitas sosial antargenerasi adalah perpindahan kedudukan sosial seseorang atau kelompok anggota masyarakat yang terjadi antardua generasi atau lebih. Mobilitas ini dibedakan menjadi dua:
a) Mobilitas sosial intergenerasi, yaitu perpindahan kedudukan sosial seseorang atau kelompok anggota masyarakat yang terjadi di antara beberapa generasi dalam satu garis keturunan. Mobilitas ini pun dibagi menjadi dua, yaitu mobilitas sosial intergenerasi naik dan mobilitas sosial intergenerasi turun.
b) Mobilitas sosial intragenerasi, yaitu perpindahan kedudukan sosial seseorang atau kelompok anggota masyarakat yang terjadi dalam satu generasi yang sama.
c. Saluran Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial dapat berlangsung melalui saluran-saluran dalam masyarakat. Saluran saluran itu di antaranya:
1) Angkatan Bersenjata
Kalau seseorang dapat diterima menjadi anggota angkatan bersenjata dan dia berhasil meraih prestasi, maka dia akan mendapatkan bintang jasa dan kenaikan pangkat serta kedudukan yang tinggi.
2) Organisasi Pemerintahan
Organisasi pemerintahan merupakan saluran mobilitas sosial bagi para birokrasinya. Di situ terdapat jenjang kepangkatan di mana seorang pegawai dapat naik pangkat jika telah memenuhi beberapa syarat seperti prestasi kerja.
3) Lembaga Keagamaan
Para pemuka agama bekerja keras untuk menaikkan kedudukan orang-orang dari lapisan rendah ke lapisan yang lebih tinggi.
4) Lembaga PendidikanlSekolah
Lembaga pendidikan seperti sekolah dapat digunakan sebagai social elevation dari kedudukan paling rendah ke kedudukan paling tinggi dalam masyarakat.
5) Organisasi Ekonomi
Seseorang yang sukses dalam bisnis sehingga ia menjadi kaya akan menempati kedudukan sosial atas. Sebaliknya, jika usahanya bangkrut akan menempati kelas sosial rendah.
6) Organisasi Politik
Seorang anggota partai politik yang pandai dalam berorganisasi dapat mencapai kedudukan tinggi, misalnya menjadi anggota DPR.
7) Perkawinan
Jika seseorang melangsungkan perkawinan dengan seseorang yang berasal dari keluarga yang tinggi, maka status sosialnya juga akan naik. Sebaliknya, jika seseorang menikah dengan orang yang status sosialnya rendah di masyarakat, maka status sosialnya akan turun.
Contoh Soal
1. Samin, Salim, dan Entong adalah tiga sahabat karib. Samin lulus SMA, Salim lulus diploma, dan Entong lulus perguruan tinggi. Entong akan menduduki pelapisan sosial tertinggi jika ukuran yang dipergunakan adalah . . . .
A. kekayaan
B. kekuasaan
C. kehormatan
D. keadaan ekonomi
E. ilmu pengetahuan
2. Penduduk yang tinggal di daerah yang sumber alamnya habis, pilihan akhir mereka berurbanisasi adalah faktor mobilitas . . . .
A. keadaan ekonomi
B. status sosial
C. situasi politik
D. faktor demografi
E. ingin melihat daerah lain
3. Di bawah ini merupakan faktor-faktor pendorong mobilitas sosial masyarakat, kecuali faktor ....
A. ekonomi
B. status sosial
C. situasi politik
D. kependudukan
E. diskriminasi
4. Orang tua Joni sangat kaya tetapi Joni anak yang malas dan tidak memiliki kemampuan kerja. Akibatnya, Joni menjadi miskin. Contoh kasus tersebut menunjukkan terjadinya jenis mobilitas sosial . . . .
A. vertikal
B. horizontal
C. intragenerasi
D. antargenerasi
E. horizontal turun
5. Pak Karta adalah seorang petani dari sebuah dusun di Pulau Jawa. la mengadu nasib dengan mengikuti program transmigrasi ke Pulau Sumatra. Di sana, ia mendapat pembagian lahan pertanian dari pemerintah. Mobilitas sosial yang dilakukan Pak Karta bersifat
A. vertikal
B. horizontal
C. antarpulau
D. antarprofesi
E. intergenerasi
6. Sebagian wanita dalam masyarakat demokratis merasa terhambat untuk melakukan mobilitas vertikal karena faktor . . . .
A. perbedaan jenis kelamin
B. pendidikan yang terbatas
C. kemiskinan ekonomi
D. diskriminasi
E. tradisi
7. Mobilitas sosial horizontal terjadi apabila . . . .
A. ada perubahan kedudukan atau posisi pada strata yang berbeda
B. ada perubahan kedudukan terjadi pada strata yang sama
C. kedudukan sosial bergerak maju mundur pada lapisan masyarakat yang berbeda
D. peralihan individu atau objek sosial pada kelompok yang tidak sederajat
E. seseorang yang dipindahtugaskan pada jabatan yang lebih tinggi
8. Yang termasuk contoh mobilitas vertikal ke atas adalah . . . .
A. Adi dahulu sopir taksi, sekarang manajer
B. Ati dahulu bidan di kampung. sekarang bidan di kota
C. Andi dahulu pegawai negeri. sekarang pegawai swasta
D. Budi dahulu petani padi, sekarang petani cengkih
E. Ahmad dahulu pedagang. seicarang pegawai swasta
9. Danang mula-mula bekerja sebagai pemulung barang-barang bekas. Berkat keuletannya, sekarang ia alih profesi menjadi pengusaha rumah makan yang sukses. Hal ini berarti Danang mengalami mobilitas ....
A. horizontal
B. vertikal
C. antarkelas sosial
D. antargenerasi
E. antarkelompok sosial
10. Faktor utama yang mendorong masyarakat Minang banyak melakukan mobilitas geografis adalah . . . .
A. pertambahan penduduk
B. kondisi ekonomi
C. wabah penyakit
D. keinginan merantau
E. ajaran agama

No comments:

Post a Comment